Pertisipasi Mahasiswa KKN Posko 89 UIN Walisongo dalam Pengajian Akbar dan Santunan Anak Yatim Desa Rejosari

 


 

Semarang, 20 Juli 2025 – Pengajian akbar dan santunan anak yatim menjadi puncak peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Rejosari, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Pengajian yang digelar pada Minggu siang ini dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai dusun, tokoh agama, perangkat desa, serta anak-anak yatim yang menjadi bagian istimewa dari kegiatan tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga momentum kebersamaan, terutama dengan hadirnya Mahasiswa KKN Posko 89 dari UIN Walisongo Semarang. Menariknya, kehadiran mahasiswa KKN bukan sekadar sebagai tamu, namun turut berkontribusi dalam berbagai aspek. Mulai dari membantu persiapan teknis, menjadi panitia dokumentasi, Master of Ceremony, dirigen, hingga turut mendampingi prosesi pemberian santunan kepada puluhan anak yatim dari wilayah desa.

Sekretaris Desa Rejosari, Bapak Suparno, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa KKN dalam berbagai kegiatan desa, termasuk dalam acara ini.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa. Semoga kerja sama seperti ini terus terjalin,” ucapnya.

Puncak acara diisi dengan tausiyah yang menggugah jiwa oleh Ust. Kelik Gunawan Pribadi, S. Pdi. Beliau mengingatkan jamaah agar senantiasa berprasangka baik (husnudzon) kepada Allah SWT dalam setiap takdir yang terjadi. Salah satu pesan utamanya adalah tentang doa yang belum dikabulkan.

“Jika doa kita belum juga terkabul, bukan berarti Allah tidak menyayangi kita. Bisa jadi, apa yang kita inginkan bukanlah apa yang kita butuhkan,” ujarnya.

Dengan bahasa yang sederhana namun mengena, beliau menyampaikan perumpamaan:

Jika seorang yang datang adalah seorang pengamen yang datang memakai tindik, bajunya compang camping, tatoan, dan bernyanyi dengan suara yang kurang enak didengarkan. Respon kita sebagai tuan rumah pasti akan langsung memberikan uang agar cepat pergi. Sedangkan apabila yang bertamu adalah seorang ustadz dengan pakaian yang sopan, rapi, dan indah dilihat. Pasti respon yang kita berikan adalah sambutan hangat dan membiarkannya bertamu lama”

Begitu pula seorang hamba yang memanjatkan doa dengan penuh ketulusan kepada Allah. Terkadang, Allah menunda pengabulan doa tersebut dalam waktu yang lama, bukan karena Allah tidak peduli, melainkan karena kasih sayang-Nya yang begitu besar. Dalam penantiannya, seorang hamba justru semakin dekat dengan Rabb-nya. Sebagaimana disampaikan beliau, Allah menegaskan hal ini dalam firman-Nya yang termaktub dalam Surat Yusuf ayat 87:

“… وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّه…”

"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah"

Doa bersama menjadi penutup yang indah dari acara ini. Melalui kegiatan ini, Tahun Baru Islam dimaknai tidak hanya dengan ibadah, tapi juga dengan cinta, kepedulian, dan pengabdian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meningkatnya Angka Pernikahan Dini Desa Rejosari, KKN Posko 89 Adakan Penyuluhan Bahaya Pergaulan Bebas di SMP N 1 Bancak

Penyerahan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Desa Rejosari, Posko 89 Siap Mengabdi dan Berbaur dengan Masyarakat